Jan 29, 2018 - Contoh Naskah Drama 8 Orang Tema Bencana Alam >> DOWNLOAD (Mirror #1). Contoh Naskah Film pendek (Short Film) Gone. Pemain: Andhika. Mereka adalah 7 sahabat yang mempunyai karakrter berbeda, tapi sesuatu yang akan buat orang orang yang melihatnya ialah, mereka kompak, mereka selalu bersama suka duka.--(Setting: di bawah pohon.
Kali ini admin akan berbagi dimana sebelumnya admin juga sudah sempat memposting beberapa contoh naskah drama dalam bahasa Inggris lainnya, seperti, dan. Example of drama script for 5 players Title of drama: Study Program To Prepare For Exam Niche: Educational Casting: 5 Players Characters: 1. John as Johan 2. George as Dony 3. Melissa as Mini 4. Melingga as Isma 5. Caryee as Linda Johan asking Dony about his study program in the night as a prepare for exam in the next month.
Johan wants to make sure that Dony active on study in the night at his home. Johan: How did you studied last night, Dony? I studied about four hours last night. I really enjoy it. It's a really nice time to study. So, how about you, Johan? Is everything getting better, I mean your study program in the night?
I regularly study in the night for about 2 hours. I hope it gonna be help me to get a better result at the exam next month. Dony: Sure, and I also hope the same thing.
Then Linda coming to them while asking to Johan and Dony what they both are talking about cause they're looking very serious. Linda: Hey you. What are talking about? You look so serious! Johan: Not really.
We just talked about our prepare to join an exam in this next month. So, what make it different to other days for you? We both have some program that we have to study at home in the next in order to get better reslut in the exam at the next month. So, how about you? Linda: I did nothing. Dony: What do you meant you did nothing? You meant you don't want to prepare for the exam and do study at the home in the next?
Linda: That's not an important thing for me, and I guess I could finish that exam without spend my time to study at night in my home. Dony and Johan felt really surprised after Linda said that word. A few minutes letter Isma coming and join their conversation. Isma: Hey all.
How are you doing? Dony: I'm good, so how about you, girl? I'm pretty good, thanks. So, how about you Linda and Johan? Linda: I'm good, just like you. Johan: I'm good, thanks.
Btw, where are you from, Isma? I'm from a super market, I bought a sweep cause the older one is already broken. So, what are you talking about here? Linda: Johan and Dony just asking me about study program in the night.
I tould them that I never do that in the night. Isma: Whay you did not, Linda? Linda: Nothing, I just feel lazy.
Remember, lazy is the real enemy. If you lost by lazy means there's no better thing you're gonna be achieve! Linda: Maybe. Linda is really different than. No matter what Isma talked to her, Linda is still be herself and she don't want to listen her friend's suggestion. After a few minutes, Mimi coming and join to their conversation.
Mimi: Hey you all. Any body feeling good, right? We are feeling good. So what about you, Mimi?
You look too beautiful today! Thanks dude:) Johan: Yea, you look so much beautiful today! That's the fact, you know!
Mimi: Okay, thanks handsome. So, what's going on here? Any idea to do something bigger, maybe? Dony: No, we just asked Linda about prepare to join exam in the next month? Mimi: And then? Isma: Linda is feeling lazy to study at home in the night, we try to remind her that study in home in the night is very helpful before exam time is coming. Mimi: Is that true, Linda?
Mimi: Linda, is the right time for you to prepare yourself before everything is up. So, you have to willing study at home in the next even just for a few minutes. After Mimi talked so much more to Linda, then Linda wants to study in the night just like her friends.
SKENARIO LENGKAP FILM PENDEK CINTAKU, PARJO PENGALAMAN SAYA MENULIS CERITA INI Saat saya menulis cerita ini, saya taringat dengan seseorang yang menjadi inspirasi saya. Tapi cerita ini sungguh hanya fiktif belaka. Tidak di ambil dari pengalaman saya atau pengalaman orang lain. Saya hanya mengarang dalam pembuatan naskah film pendek ini. Mungkin cerita ini tidak memuaskan pembaca, tapi saya sudah berbuat semaksimal mungkin agar cerita ini bisa terlihat menarik. Jadi, jika anda tertarik dengan cerita saya, simak baik-baik film pendek yang saya beri judul CINTAKU, PARJO ini. FILM PENDEK CINTAKU, PARJO CERITA DAN SKENARIO: NIDA MILLATY Cerita ini berawal ketika mulai sering bertengkarnya orang tua dari RUSMINI, gadis desa mertasinga.
Sejak orang tua RUSMINI sering bertengkar, keadaan RUSMINI jadi acak-acakan. Seperti tidak terurus. Nilai-nilai disekolahnyapun menurun. Tapi beruntung, ditengah masalah-masalahnya RUSMINI masih mempunyai PARJO. PARJO adalah kekasihnya. Tambatan hatinya. Bagi RUSMINI, PARJO adalah satu-satunya keberuntungan yang dia punya.
PARJO sangat perhatian dan sangat menyayangi RUSMINI. Tapi pada suatu hari PARJO marah besar kepada RUSMINI karena melihat RUSMINI sedang bersama mantan pacarnya. RUSMINIpun bingung, dia tidak tau harus bagaimana seandainya PARJO meninggalkannya. Hidupnya pasti akan lebih berantakan. Hingga terjadilah suatu peristiwa yang akan membuat RUSMINI kembali ke dalam kebahagiannya. Kebahagiaan bersama kedua orang tua yang utuh dan kebahagiaan bersama cintanya PARJO. FILM PENDEK CINTAKU, PARJO CERITA DAN SKENARIO: NIDA MILLATY PROFIL TOKOH RUSMINI RUSMINI seorang gadis 17 tahun kelas 2 SMA.
Tipologi RUSMINI tinggi, berkulit sawo matang dan kurus. Dia juga pandai berkarate. RUSMINI termasuk gadis periang. Meskipun kehidupan rumahnya berantakan,dia akan tetap berusaha untuk tetap senyum dan tegar dihadapan orang lain. PARJO PARJO seorang pemuda tampan berumur 18 tahun. Selain tampan, PARJO juga baik hati.
Tipologi fisik pemuda ini tinggi, lebih tinggi beberapa cm dari RUSMINI, kulit sawo matang dan kurus. Dia sangat perhatian dan menyayangi RUSMINI. Tapi cenderung overprotektif dan cemburuan. Pemuda ini tahu bahwa RUSMINI sering punya masalah dirumahnya. Oleh karena itu, dia akan selalu berusaha membuat RUSMINI lupa akan masalah-masalahnya.
IBU IBU seorang wanita setengah baya berumur 42tahun. Tipologi IBU tergolong pendek dan kurus.
Tetapi berkulit putih. Seorang guru di SD swasta. Sebenarnya IBU tidak galak, bahkan cenderung lembut. Tapi karna kesibukannya, dan masalah-masalahnya di sekolah IBU jadi gampang marah dan sering bertengkar dengan suaminya. BAPAK BAPAK seorang yang berumur 50tahun. Badannya tinggi dan berisi bukan gendut.
Kulitnya sawo matang. Pekerjaanya menjadi wiraswasta. BAPAK adalah seseorang yang sebenarnya sangat humoris dan baik hati. Namun karna istrinya sering marah-marah sendiri dan bahkan pernah menuduhnya berselingkuh, si BAPAK jadi ikut-ikutan suka marah-marah dirumah. MBA TARMI MBA TARMI seorang wanita berumur 23tahun. Kaka perempuan dan saudara kandung satu-satunya RUSMINI. Tipologi MBA TARMI cukup tinggi, tidak gendut dan berkulit putih.
Dia sangat menyayangi RUSMINI tapi dia cuek dan tidak perduli tentang kedua orangtuanya yang sering bertengkar. ROJAK ROJAK seorang pemuda berumur 17 tahun.
Mantan pacar RUSMINI. Sempat berpacaran dengan RUSMINI selama 6 bulan. Tipologi ROJAK, dia tinggi, berkulit putih, dan berhidung mancung. Keturunan bule sehingga wajahnya terlihat wajah indo yang tampan. Sebenarnya nama aslinya adalah JOHN PETER tapi karena dia seorang mualaf, namanya diganti menjadi MUHAMAD ABDUL ROJAK.
SAWIYAH SAWIYAH seorang gadis berumur 17 tahun. Teman sekelas RUSMINI. Tipologi SAWIYAH, berbadan tinggi tapi tidak setinggi RUSMINI. Berkulit sawo matang dan kurus. Peduli kepada teman dan baik hati. Mempunyai saudara kembar bernama TARWIYAH.
TARWIYAH TARWIYAH adalah saudara kembar dari SAWIYAH. Berumur dan bertopologi sama dengan SAWIYAH. Sama-sama tean sekelas RUSMINI. Kalau SAWIYAH sedikit feminim, TARWIYAH sedikit lebih tomboy. TUKANG BAKSO TUKANG BAKSO seorang pria umur 30 tahun.
Bertipologi Tinggi, atletis, kurus dan berkulit sawo matang. Ramah terhadap pembeli. DOKTER DOKTER seorang pria berumur 50 tahun. Berperawakan tinggi, berkuit sawo matang dan berbadan atletis.
Seorang dokter yang baik hati dan ramah. SEKOLAH: DEPAN KELAS. SIANG RUSMINI, SAWIYAH, TARWIYAH ESTABLISH: Gedung sekolah SMA 1 Cilacap Subyektif kamera menuju ke arah SAWIYAH dan TARWIYAH. CU: TARWIYAH dan SAWIYAH sedang mengobrol.
TARWIYAH (Sambil melihat kertas soal ulangan) Mau kowe nomer 15 jawabane sing ndi? SAWIYAH (Melihat kertas soal yang di pegangnya) B. TARWIYAH (Masih melihat kertas ulangan) Nomer 20 siech? SAWIYAH (Melihat lagi kertas ulangannya) C. TARWIYAH (Kecewa) Hieee Deneng aku b? Carane kepriwe siech?? SAWIYAH Lah embuh lah Pikir si ora.
TARWIYAH Yalah YAH, nyong salah akeh banget ketone. Koe sich, ora gelem nyontoni. SAWIYAH Kawus!!!
Salaeh mau bengi ora gelem sinau. Malah PSan bae. TARWIYAH Lah aku ura maksud. Arep sinau kaya apa bae nek ora maksud ya tetep bae ora bisa. Keo ya ora gelem maraih.
SAWIYAH Kesel ngerti nek maraih koe. Ora maksud-maksud. Nggawe emosi tok. TARWIYAH Yalah, karo dulure dewek koh kaya kue.
Eh, RUSMINI sih ndi? Ora metu-metu deneng? TARWIYAH Embuh. Turu mbok nang njero.
SAWIYAH Celuk yuch!!! TARWIYAH Ayuh 1. TARWIYAH dan SAWIYAH RUSMINI.!!!! TARWIYAH Mondol. Apa RUSMINI kenal karo jenengane dewek. Celuk karo basa liya ya.
SAWIYAH (Tersenyum) Oiya BCU: Kedua wajah TARWIYAH dan SAWIYAH yang sedang mendongak ke arah jendela kelas. TARWIYAH dan SAWIYAH ROUS.!!!!! Subyektif kamera beralih ke depan pintu kelas menuju ke arah RUSMINI yang sedang keluar.
RUSMINI (Menghampiri Tarwiyah dan Sawiyah sambil tersenyum-senyum) TARWIYAH Sante temen koh. Bisa nggarap apa?
RUSMINI (Tertawa) Ya ora mungkin lah. Maca soal be ora.
SAWIYAH (Bingung) Bisane?? RUSMINI Lah wong mbene maca soale be wis mumet.
Ya langsung tak tutup. Asal nyilang. Huwallah hu a’lam lah TARWIYAH Gemblung koe. RUSMINI Lah embuh lah. Bali lah yuh. Ngantuk pengin turu. SAWIYAH Ya Ayuh Subyektif kamera bergerak ke arah mereka jalan.
RUMAH RUSMINI: RUANG TAMU. SIANG RUSMINI, IBU, BAPAK CU: RUSMINI yang masuk kedalam rumah RUSMINI (Menutup pintu) Assalamu’alaikum. CUT TO CU: BAPAK dan IBU yang sedang saling berhadapan dan bertengkar.
IBU (Marah sambil berdiri di hadapan BAPAK) Halah, ngomong bae nek wis ora gelem karo aku. BAPAK (Sama-sama berdiri di hadapan ibu) Yha ALLAH Sapa sing sekingkuh jane?
Aku kue akeh kerjaan nang kantor. Bali-bali disambut apa kepriwe, kesuh bae gaweane.
IBU Lah wong kowe gerak-gerike mencurigakan banget. BAPAK Jan, mencurigakan kaya kepriwe? RUSMINI (Berjalan mendekati IBU, BAPAK) Bu Pak IBU dan BAPAK (Menoleh kea rah RUSMINI) Meneng!!!! IBU (Kembali menoleh ke arah BAPAK) Koe aben dina bali telat. Sering lunga-lunga ora nggenah. Wis ora betah maning apa nang umah??
BAPAK Lah mbuh lah. Kesel ngomong karo kowe. Wis domong kerja, kerja esih bae diurigani.
BAPAK berjalan pergi meninggalkan IBU sambil menabrak RUSMINI yang masih berdiri di samping mereka. IBU (Ikut berjalan pergi sambil menabrak RUSMINI juga) Hegh! Rep ring ndi maning??
RUSMINI (Membanting tasnya ke lantai dan langsung terduduk di kursi di belakangnya) Jan Nduwe wong tua koh gaweane kerah terus saben dina. Ora betah nang umah kiye carane nek kaya kiye terus.
HP milik RUSMINI berdering. BCU: Layar HP yang bertuliskan Parjo memanggil. RUSMINI (Memandangi layar HP dan tersenyum) Untung esih ana parjo. Siji-sijne sumber kebahagiaan sing tak duwe. RUMAH RUSMINI: RUANG MAKAN.
MALAM IBU, BAPAK, RUSMINI, MBA TARMI Subyektif kamera tertuju pada MBA TARMI yang sedang keuar dari kamarnya. CU: IBU, BAPAK, RUSMINI yang sedang duduk bersama-sama di meja makan. MBA TARMI (Berjalan menuju meja makan) Tumben kiye pada kumpul kabeh. Wis pada maaf-maafan apa? IBU (Menolehkan kepalanya kea rah kursi yang masih kosong) Njagong.
MBA TARMI kemudian duduk. BCU: Muka RUSMINI yang sdang bingung. BCU: Muka IBU yang sedang gelisah. BCU: Muka BAPAK yang sedang gelisah pula.
RUSMINI membuka pembicaraan. RUSMINI Kiye ana apa jane?? MBA TARMI Iya, IBU karo BAPAK wis maafan ya? IBU dan BAPAK masih terdiam. RUSMINI (Memandang IBU dan BAPAK) BU? Genaeh kiye arep mangan apa ora?
Kencot banget kyeh IBU (Menghembuskan nafas) IBU karo BAPAK arep cere. BCU: Muka Rusmini yang sangat kaget sambil membelalakan matanya. BCU: Muka MBA TARMI yang juga sangat kaget. IBU IBU karo BAPAK wis mutusna. Dewek arep cere. Wis ra cocok.
Kowe-kowe pada arep melu sapa? IBU sing wis nglairna koe, apa BAPAK sing wis selingkuh? BAPAK Nyong mbok wis ngomong. Nyong ora selingkuh. Ngeyel banget loh IBU Halah, wis ora usah nglombo. CU: sendok jatuh dengan keras di depan MBA TARMI.
MBA TARMI pergi meninggalkan meja makan. IBU (Berdiri dari tempat duduknya dan berteriak) TARMI!!!! RUSMINI (Berdiri dari tempat duduknya) BU!!! Lagi apa-apaan kiye jane??? Wis aben dina gelut. Siki ijik-ijik arep cere.
Maksude apa siech? Wingi lagi esih gelut ya esih di maklumi lah. Tapi ya ora usah nagnti cere ya bisa mbok?? Kaya bocah cilik bae loh. Aku juga ora arep milih urip karo sapa-sapa.
Men kon nggelandang bae. IBU karo BAPAK juga ora peduli.
Ngonoh lah nek arep cere. RUSMINI membanting sendok yang di pegangnya dan berlari pergi dai rumahnya. Jalan: Warung bakso. RUSMINI, ROJAK, PARJO Subyektif kamera tertuju pada RUSMINI yang sedang kelelahan setelah berlari cukup jauh dari rumahnya. CU: Rusmini yang sedang ngos-ngosan. RUSMINI (Mencoba mengambil nafas pelan-pelan sambil memegangi perutnya yang sedang sengkil) Gemblung. Nangapa ndadak mlayu.
Kencot-kencot, Mau si, ora nyawel panganan sit. Ana bakul panganan ora ya?
RUSMINI (Tengak-tengok) Subyektif kamera tertuju pada RUSMINI yang memasuki warung bakso. RUSMINI (Berjalan ke arah tempat duduk) Mas, bakso siji. TUKANG BAKSO (Menoleh ke arah RUSMINI) Pangan kene apa di gawa bali mba? RUSMINI (duduk) Kene bae lah TUKANG BAKSO Yawis ngko sit ya Beberapa menit kemudian, datanglah ROJAK. Subyektif kamera tertuju pada ROJAK yang baru datang. RUSMINI (Menoleh kea rah ROJAK) ROJAK? ROJAK (Mendekati RUSMINI) Deneng dewekan?
ROJAK Ora karo PARJO? Njaluk pulsane lah nggo sms PARJO.
HPku ketinggalan. ROJAK (Mengmbil HPnya di saku lalu menyerahkan kepada RUSMINI) Gari nyeh RUSMINI (Menerima HP itu dan tersenyum) Makasih Namun tiba-tiba PARJO datang. Subyektif kamera tertuju pada PARJO. RUSMINI (Berdiri dari tempat duduknya kemudian tersenyum) PARJO? PARJO (Melihat RUSMINI dan ROJAK dengan marah) Oh, kaya kuwe ya? Di telpuni ora di angkat. Di sms ora di bales.
Jebule malah lagi enak-anakan karo mantan nang kene. ROJAK (Berdiri dari tempat duduknya) Udu kaya kuwe JO. Aku ora sengaja ketemu karo RUSMINI nang kene.
PARJO Lah ora usah nglomboni. Mbulah PARJO pergi meninggalkan RUSMINIdan ROJAK. RUSMINI (Berlari mengejar PARJO) PARJO. Namun ketika RUSMINI keluar dari warung bakso dia terserempet mobil yang sedang melintas. BCU: Badan RUSMINI yang terserempet mobil. CU: PARJO menoeh ke arah RUSMINI. BCU: Muka PARJO yang sangat kaget dan berteriak.
Rumah Sakit: Lobi. RUSMINI, PARJO, ROJAK, DOKTER, IBU, BAPAK Subyektif kamera tertuju pada PARJO dan ROJAK yang sedang menunggu RUSMINI selesai di periksa. CU: Rojak dan Parjo yang sedag duduk bersebelahan dengan gelisah. ROJAK PARJO, RUSMINI ora salah.
Aku karo RUSMINI mung kebetulan tok ketemu nang tukang bakso. Terus RUSMINI nyelang HPku nggo sms koe. Temenan aku ora nglombo. RUSMINI juga ketone tes nagis nagis loh. Lagi ana masalah ketone.
PARJO (Menahan tangis) Nek ana apa-apa karo RUSMINI aku kudu kpriwe JAK. Aku sing salah. Aku sing nggawe RUSMINI dadi kaya kiye. ROJAK (Mengelus pundak PARJO) Sabar ya. Ndonga bae ben RUSMINI ora nang apa-apa. Dokter keluar dari ruangan.
Subyektif kamera tertuju pada dokter lalu kembali ke arah PARJO dan ROJAK. PARJO (Memegangi baju DOKTER) DOKTER, RUSMINI ora nangapa-ngapa mbok?? Siraeh juga ora kenangapa-kenangapa? Langka sing retak mbok? DOKTER (Diam) PARJO (Membentak) DOKTER!!! RUSMINI ora apa-apa mbok?? DOKTER (Mencoba melepaskan genggaman tangan PARJO dari bajunya) Sabar, ngene njagong sit.
PARJO (Menolak) Lah, sabar-sabar. Gari ngomong cepetan. RUSMINI nangapa? DOKTER Hegh Sabar ngapa.
Sing di priksa kudune kowe. Retak-retak apane. Wong batirmu kae lagi turu. PARJO (Bingung) Sing bener bae. Ora usah guyon lah. Aku kuwe ndeleng dewek.
Mau RUSMINI disrempet nang mobil. Trus pingsan. Masa iya malah mung lagi turu. DOKTER Nek ora percaya gari tiliki dewek nganah.
Deleng keh batirmu lagi enak-anakan turu. CU: RUSMINI yang sedang tidur di kasur pasien. PARJO (Marah sambil mengepalkan tangan) ROUS.!!!!! DOKTER (Berjalan pergi) Owalah wong nggemblung pancen. Genah-genah lagi turu nggane digawani maring UGD. Subyektif kamera beralih kembali ke PARJO yang sedang mendekat ke arah RUSMINI yang sedang tidur.
BCU: Tangan kanan Rusmini yang sedang diputar kencang oleh PARJO. RUSMINI (Bangun dan kaget) Aduh Lara sech. PARJO Uwis turune? RUSMINI (Salah tingkah) PARJO?? PARJO (Memuntir tangan RUSMINI lebih kencang) Bodo!!! Aku kue wis kawatir banget. Ujarku koe kenangapa-kenangapa.
Isa-isane ya koe dengan santene tidur nyenyak. RUSMINI (Kesakitan) Aduh, aduh, iya maaf. Maune aku rep melek bar tiba. Tapi koe ketone panik banget. Nek aku melek mbok koe kesuh maning. Yawis aku ethok-ethok pingsan.
Malah keturon. PARJO (Masih menggenggam tangan RUSMINI namun sudah tidak memlintirnya. Kepalanya tertunduk di sebelah tangannya) RUSMINI PARJO?? Tapi aku temenan langka apa-apa karo ROJAK. Mau mung kebeneran tok aku ketemu. PARJO (Menangis) Maaf ya ROUS RUSMINI (Tersenyum sambil mengusap kepala PARJO) Tiba-tiba IBU dan BAPAK datang.
CU: Orang tua RUSMINI dan kembali ke RUSMINI IBU (Berlari ke arah RUSMINI) ROUS, kowe ra papa mbok? PARJO (Berdiri dan sedikit menjauh) IBU (Memeluk RUSMINI) Yha ALLah, koe ra papa mbok? Ndine sing lara?
RUSMINI Aku ra papa bu. BAPAK Maaf ya Rous, IBU karo BAPAK ora sida cere.
Pancen kaya bocah cilik banget ya dewek. RUSMINI (Memandang wajah IBU) Temenan bu? IBU (Tersenyum mengangguk) BAPAK Tenang bae, koe ora bakal sida dadi gelandangan. BCU: Wajah RUSMINI tersenyum bahagia PARJO (Ikut tersenyum) FREEZE!!!